KENDARI, BKK – Di Sulawesi Tenggara (Sultra) baru seluas 22.338 hektar atau 21,52%  lahan sawah petani padi sudah diasuransikan, dari total luas lahan sawah di Sultra.

“Lahan sawah yang sudah diasuransikan tersebut terdapat di tiga kabupaten. Yaitu, Konawe, Kolaka, dan Konawe Selatan (Konsel),” ujar Muhammad Zabir Zainuddin dalam sidang promosi doktornya, Senin (17/12).

Dia mengatakan, manfaat asuransi usaha tani tersebut sangat banyak.

Dia menambahkan, belum optimalnya pemanfaatan asuransi usah tani padi tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan para petani, mengenai asuransi usaha tani padi.

“Selain itu, kurangnya minat petani kita untuk menjadi nasabah asuransi usaha tani disebabkan masih adanya kesejangan pengetahuan produk terhadap preferensi produk,” paparnya yang juga sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).

Menurutnya, hal tersebut, sejalan dengan hasil analisis dan penelitian yang sudah dilaksanakannya, bahwa pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap preferensi produk asuransi usaha tani padi.

“Bahkan, persepsi risiko memoderasi pengaruh pengetahuan produk terhadap keputusan menjadi nasabah asuransi usaha tani padi. Disamping itu, persepsi risiko memoderasi pengaruh preferensi produk terhadap keputusan menjadi nasabah asuaransi usaha tani padi,” bebernya.

Hal tersebut, kata dia, menunjukan bahwa adanya persepsi risiko gagal panen akan semakin memperkuat petani atau nasabah, yang memiliki preferensi terhadap asuransi usaha tani padi dalam memutuskan menjadi nasabah asuransi usaha tani.

“Saya berharap kedepannnya ada penelitian selanjutnya yang dilakukan lebih mendalam lagi, dengan melakukan perbandingan atau komparasi antara nasabah asuransi usaha tani padi yang menjadi pengelola utama lahan sawah dengan nasabah yang bukan sebagai pengelola utama lahan sawah,” tutupnya. (m1/cr6)

Berita Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *