KENDARI–Salah satu mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Agnes Nogo Temu, menjadi satu dari 31 mahasiswa seluruh Indonesia yang mengikuti Asia-Eropa Conference and Exchange Program. Dan menjadi 60 perwakilan mahasiswa secara global. Dia menjadi satu-satunya perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam ajang internasional itu. 

Ajang ini diikuti seluruh universitas di dunia. Salah satunya para mahasiswa dari Indonesia. Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H.Andi Bahrun., M.Sc., Agric., mengucapkan selamat dan turut bangga, karena ada lagi mahasiswa Unsultra yang mengukir prestasi, seperti Agnes. Semoga melalui prestasi ini benar-benar bisa menginspirasi, bisa memberikan spirit, semangat bagi mahasiswa lain untuk terus memanfaatkan kesempatan dan mengasah kemampuanya  sehingga mereka betul-betul mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai macam dinamika yang terjadi baik lokal, nasional maupun global. 

“Mahasiswa Unsultra pada akhirnya betul-betul siap beradaptasi pada berbagai macam kondisi yang ada dalam memasuki era persaingan masa-masa yang akan datang utamanya di era distrubsi ini,” kata Prof. Andi Bahrun. 

Mahasiswa yang mengikuti ajang internasional itu, merupakan salah satu mahasiswa berprestasi. Bahkan dia pernah diberi award oleh universitas sebagai salah satu mahasiswa berprestasi di Unsultra tahun 2021. 

“Saya selalu mendorong mahasiswa memanfaatkan semua peluang, memanfaatkan semua potensi yang mereka miliki. Karena sekali lagi hal itu harus mereka manfaatkan untuk mengembangkan dirinya. Karena kami sebagai pimpinan dan seluruh tenaga pengajar,  ingin mempersiapkan mahasiswa menjadi leader, “tegasnya.

Salah satu program yang saat ini terus dilakukan  Usultra adalah bagaimana mengasah kemampuan mereka (mahasiswa) menjadi leader-learde tidak hanya bisa bermain diskala lokal, nasioan tetapi juga bisa bermain diskala global. 

“Saya sampaikan kepada mereka bahwa kalau ingin menjadi pemenang di tingkat dunia maka bermainlah pada level dunia. Saat ada momen dan kesempatan ini, alhamdulillah mahasiswa kami Agnes, lolos. Saya kira ini kesempatan bagi dia untuk berinteraksi, bertukar pendapat, bertukar pengalaman, bersama dengan para mahasiswa yang ada dari berbagai negara. Termasuk dari beberapa negara Eropa, Asia dan belahan dunia lainya,” ujarnya.

Guru besar Bidang Pertanian ini, pun berharap kepada Agnes kiranya dapat memaksimalkan dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan, mengambil banyak pengalaman, dan terpenting adalah membuat network, membuat jejaring bagi kepentingan Agnes sebagai mahasiswa sendiri dan lebih dari itu adalah membantu jejaring dengan sivitas akademika Unsultra. Misalnya saja delegasi-delegasi dari berbagai negara  untuk bisa bermitra dengan Unsultra. 

Selain itu, ia juga berpesan kepada Agnes agar memanfaatkan momentum ini untuk merencanakan suatu kegiatan bersama dengan para delegasi yang ada dan Insya Allah Unsultra bisa menjadi tuan rumah. Mereka juga harus yakin bahwa mahasiswa Unsultra bisa eksis dan bisa bersaing memanfaatkan kesempatan seperti ini. Terbukti lolos dan bisa mensejajarkan diri tidak hanya level nasional, tetapi bisa berada di level global.

 “Baha mahasiswa lainya, kiranya ini bisa menjadi  sumber motivasi dan sumber spirit bagi mereka untuk terus menunjukkan prestasi. Saya kira ini momentum. Ini menjadi chalange kita para dosen dan pengelola untuk bagaimana membuat program agar mahasiswa kita semakin berprestasi, ” pungkasnya.

Sementara itu, Mahasiswa Unsultra, Agnes Nogo Temu mengatakan, sebenarnya program Asia-Eropa Conference and Exchange Program merupaka program yang ada conference dalam bentuk para mahasiswa akan saling tukar program kegiatan yang ada di kampus. 

“Saya mewakili mahasiswa Unsultra dalam kegiatan ini, jadi nanti saya akan dikonference juga. Menjadi perwakilan mahasiswa Unsuktra tentu merupakan kebanggaan. Dimana dari 353 mahasiswa yang kendaftar saya masuk 60 besar. Jadi memang hanya 60 orang saja yang masuk,” kata salah satu Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsultra itu. 

Dia pun menyebut mahasiswa yang mengikuti ajang global ini, yakni dari negara Philippines, Peru, Rusia, Malaysia, Monzabique, Zambia, Nigeria, mogalia, Morocco, Dan Indonesia.
Indonesia terdapat 31 perwakilan mahasiswa, salah satunya adalah dirinya (Unsultra). Sebenarnya pertukaran program yang keluar negeri namun karena Covid maka kegiatan ini dilaksanakan secara online, mulai 24 Januari sampai 6 Februari,” jelasnya.

Program ini merupakan  bagian dari implementasi kampus merdeka Indonesia. (rah/b)

Source: https://kendaripos.co.id/2022/01/mahasiswa-unsultra-wakili-sultra-dalam-ajang-internasional/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *