Gambar: PDSI Unsultra

KENDARI – Guna upaya meningkatkan pengelolaan dan kualitas Program Studi (Prodi), Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan menghadirkan pemateri berkompeten, Dr Harjum Muharam dari Universitas Diponegoro atau (UNDIP) dan Dr Ulil Hartono dari Universitas Negeri Surabaya atau (UNESA) yang dilaksanakan di WTC Unsultra, Rabu (25/5).

Rektor Unsultra, Prof Dr Andi Bahrun mengungkapkan, selain menggelar porkshop penyusunan kurikulum MBKM, pihaknya juga merangkaikan dengan sosialisasi penyusunan borang akreditasi Prodi Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi  (EMBA) yang dilakukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

Lanjutnya, prioritas Unsultra saat ini, yakni capaian akreditasi yang memuaskan di semua Prodi lingkup kampus, salah satunya adalah Prodi Manajemen. Jadi kegiatan ini adalah persiapan reakreditasi, dan akreditasi sendiri merupakan salah satu indikator kualitas perguruan tinggi.

“Penyusunan kurikulum ini guna menjawab kebutuhan pasar dan masyarakat yang telah akumulasi di nilai akreditasi. Sehingga kedepannya kita harapkan alumni lulusan usultra tidak ada yang menganggur lagi serta mendapat pekerjaan sesuai dengan kompetensi keilmuan dan pengalaman mereka,” ungkapnya.

Ia menuturkan, lewat penyusunan kurikulum MBKM para dosen bisa saling share dan belajar dengan narasumber yang mempunyai kapasitas bagaimana menyusun kurikulum MBKM, untuk mewujudkan dan merespons pasar sehingga alumninya sesuai harapan pemerintah, masyarakat,  dan orang tua.

“Disamping kurikulum MBKM, kita juga belajar implementasi bagaimana pengalamannya di perkaya dengan konsep MBKM. Misalnya, mendorong mahasiswa untuk mengikuti program magang di kampus lain, berbagai instansi dan perusahaan,” ujarnya.

Sambungnya, pengalaman mahasiswa di luar kampus terkait kurikulum MBKM akan diakui Satuan Kredit Semesternya (SKS). Setelah disusun kurikulum ini dan strategi kita orientasinya mewujudkan itu, makanya semua mahasiswa, staf, dosen, pejabat harus mampu bertransformasi meningkatkan kualitas di era disrupsi,” ucapnya.

Ketgam: Suasana Workshop MBKM

“Sebagai rektor saya berharap civitas akademika Unsultra mudah- mudahan dapat meningkatkan kualitas diri dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kalau tidak, Unsultra akan tertinggal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *