
Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) terus berupaya meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar kerja, serta pengembangan IPTEK serta memberikan sumbangsih secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah dan daya saing bangsa.
Tak heran bila kampus yang dikenal memiliki jargon SEKSI ini, terus menggelorakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas keilmuan serta kepedulian terhadap berbagai persoalan kemasyarakatan dan daerah. Tugas dosen tidak hanya mengajar tetapi dosen harus melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada mesyarakat secara berkelanjutan.
Kepala LLDIKTI IX, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si., yang hadir secara langsung untuk menyerahkan kontrak penelitian sumber dana internal Unsultra, yang dirangkaikan dengan silaturahmi sivitas akademika Unsultar bertajuk Pengembangan Karier Dosen dan PTS beberapa waktu lalu, mengingatkan agar dosen Unsultra bisa terpacu untuk melakukan berbagai penelitian.
“Saya berharap penelitian yang dilakukan para dosen harus sesuai dengan roadmap program studi dan dikompetisikan secara ketat, agar benar-benar diperoleh proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, serta produknya bisa berkontribusi pada peningkatan publikasi pada jurnal yang bereputasi, perbaikan bahan ajar, HAKI serta bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Jasruddin, beberapa waktu lalu.
Pria berkacamata itu, juga menyampaikan bahwa Unsultra saat ini sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik di Sultra, maka status tersebut dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
“Peringkat Unsultra bisa meningkat lagi, tetapi jika kecepatan peningkatan kualitas produktivitas ilmiah Preguruan Tinggi lain lebih cepat, klasterisasi Unsultra bisa dilewati PT lain. Jika dosen produktif dan menghasilkan karya ilmiah bermutu akan berkontribusi pada perbaikan kariernya. Saya tahu dan cukup prihatin karena masih cukup banyak dosen PTS dengan jabatan fungsional rendah. Oleh karena itu, bagi dosen yang belum memiliki jabatan fungsional segera mengurusnya, bagi yang memiliki jabatan fungsional asisten ahli yang sudah lebih dari dua tahun apalagi yang lama, agar segera membuat karya ilmiah dan mengajukan kenaikan jabatan fungsional,” jelasnya.
Ia pun sangat mengharapkan agar Rektor Unsultra dan Yayasan bisa memfasilitasi dosen berkualitas untuk berkontribusi pada perbaikan proses pembelajaran, khususnya dalam implementasi kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.
“Kita dorong mahasiswa kita agar produktif dan memiliki kompetensi keilmuan serta skill yang mumpuni melalui implementasi program Kampus Merdeka Belajar,” paparnya.
Sementaranya itu, Rektor Unsultra, Prof.Dr.Andi Bahrun, M.Agric., mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendorong dab memotivasi dosen Unsultra terus agar lebih kreatif dan inovatif serta terus bersemangat di tengah tingginya dinamika regional, nasional dan global serta adanya tuntutan kebutuhan local dan global.
“Saya menyadari kemampuan berkompetisi dosen kami untuk mendapatkan dana hibah penelitian pusat masih rendah, tetapi jika kami solid dan berusaha secara maksimal, pastinya bisa mewujudkan mimpi kami. Penelitian yang dilaksanakan oleh teman-teman dosen, masih dominan diimanfaatkan untuk pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kami menyediakan dana internal penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk menggenjot minat dari para dosen agar melakukan penelitian yang lebih baik dari yang sebelumnya,” ujarnya
Saat ini, tercatat 50 dosen terlibat dalam penelitian, dan sekitar 20 dosen terlibat pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun ini. Dari hasil kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini akan lahir berbagai luaran dalam bentuk jurnal, bahan ajar, HAKI dan untuk perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Hal ini saya yakin akan berimplikasi pada perbaikan karier dan kesejahteraan dosen, perbaikan proses pembelajaran, peningkatan daya saing Unsultra. Dengan sumber daya yang ada, kita terus berkomitmen kuat untuk melakukan terobosan, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari Perguruan Tinggi lain bahkan bermitra dengan media. Agar Unsultra bisa mengimplementasikan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, sehingga bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan tangguh, serta dapat berkontribusi pada penyelesaian persoalan masyarakat, daerah dan bangsa,” tutupnya.