Kamis, 24 Oktober 2024
Universitas Sulawesi Tenggara salah satu kampus yang menjadi tuan rumah seminar bertajuk “Strategi Cerdas Memenangkan Bisnis dengan Merek” yang diselenggarakan oleh Mebiso pada Kamis, 24 Oktober 2024. Dihadiri oleh mahasiswa dari Prodi Ekonomi, yang antusias mengikuti pemaparan tentang pentingnya strategi branding dalam dunia bisnis, acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya branding dalam dunia bisnis yang kompetitif.
Paparan Speaker ini di kolaborasi antara Universitas Sulawesi Tenggara dan Mebiso.com yang merupakan jasa merek yang menggunakan teknologi AI. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pelaku UMKM, young entrepreneur maupun mahasiswa dalam mempersiapkan bisnis mereka agar dapat bersaing dalam era percepatan informasi dan digitalisasi.
Seminar ini menghadirkan CEO dari Mebiso, Hesti Rosa sebagai pembicara di bidang pemasaran dan branding yang membagikan wawasan mengenai cara membangun dan mengelola merek yang efektif. Peserta diajak untuk memahami berbagai teknik inovatif yang dapat membantu mereka bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Selain pemaparan materi, seminar ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif, di mana mahasiswa dapat berbagi pandangan dan pengalaman terkait tantangan yang mereka hadapi dalam dunia bisnis. Mebiso berharap acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong kolaborasi di antara mahasiswa dan pelaku usaha lokal.
“Antusias dari mahasiswa Unsultra luar biasa, karena terbukti jam 8 pagi tepat mereka udah dating dengan antusias, pada sesi pertanyaan juga itu luar biasa banyak banget mereka yang ternyata sangat ingin tau gimana akhirnya membangun branding, digital branding itu seperti apa, untuk melindungi merek itu seperti apa. Saya melihatnya luar biasa semoga nanti kedepanya kolaborasi ini tetap terjalin dan harapanya teman-teman tidak hanya di unsultra aja nanti terbentuk ekosistem kewirausahaan juga semakin banyak dari mahasiswa unsultra,” kata Hesti Rosa, CEO Mebiso, di WTC Unsultra.
Dari sudut pandang akademis, dosen berperan penting dalam mendorong dan memotivasi mahasiswa untuk memikirkan perlindungan merek sebagai bagian dari inovasi dalam membangun bisnis nyata. Dengan memberikan wawasan tentang langkah-langkah perlindungan merek, dosen tidak hanya memotivasi, tetapi juga membekali mahasiswa dengan kemampuan praktis untuk melindungi ide bisnis mereka sejak dini. Dengan pemahaman ini, mahasiswa dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan bisnis yang lebih nyata, seperti memahami konsekuensi dari merek yang tidak dilindungi.
Kenyataannya, banyak mahasiswa yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya perlindungan merek saat membangun bisnis. Kesadaran ini sering kali terbatas karena mereka belum memahami risiko jika merek tidak didaftarkan, seperti potensi konflik hukum atau kehilangan hak penggunaan merek. Di samping itu, banyak mahasiswa yang belum paham bagaimana menentukan nama merek yang kuat dan sesuai dengan standar DJKI. Faktor-faktor seperti kemudahan penyebutan, visualisasi yang menarik, dan kesesuaian dengan target pasar adalah hal-hal yang perlu diperhatikan agar peluang keberhasilan pendaftaran merek semakin besar.
Dengan memberikan edukasi yang tepat, mahasiswa akan lebih memahami pentingnya melindungi merek sedini mungkin. Mereka akan belajar persiapan yang diperlukan untuk mendaftarkan merek, mendapatkan tips untuk membuat nama merek yang memiliki peluang keberhasilan tinggi. Serta, memahami risiko dan konsekuensi jika tidak melindungi merek mereka sejak awal. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk melindungi bisnis mereka, tetapi juga memberikan kepercayaan diri dalam memasuki dunia bisnis dengan lebih siap dan terencana.
Ketua TDA Sulawesi Tenggara, Hj. Hikmah Kumalasari, S.E dalam sambutannya “Sebelum seminar ini ditutup saya ingin memberi sedikit motivasi pada teman-teman sekalian, saya adalah seoarang yang berlatar belakang Pendidikan Ekonomi tapi dulu itu sangat terbatas untuk seperti ini. Kita hanya disuruh menghayal sementara kita masuk di Ekonomi karena katanya Ekonomi itu keren-keren tapi sekarang itu apa lagi dunia semakin maju, luar biasa pemaparan dari mbak Hesti tadi, yang adik-adik harus lakukan adalah bila sudah ada ide tidak usah pikir lama. Lakukan apa yang jadi ide anda karena kalau hanya lama dikhayalan itu tidak bisa kita prediksi apa yang akan terjadi. Dicoba saja jangan takut kalau sudah ada ide, saya kira menurut informasi banyak ini yang sudah berbisnis. Kampus sangat mensuport untuk menuju mahasiswa yang mandiri, mahasiswa yang nanti muncul orang-orang baru yang mewarnai kegiatan perekonomian di Sulawesi Tenggara. Sultra kedepan akan semakin maju dan harapan saya adik-adik sekalian siap memberi warna dan menjadi raja di negeri sendiri, jangan sampai dimasuki orang luar kita belum ada apa-apa,” ungkapnya.