HaluoleoNews.ID, KENDARI- Sebagai upaya mewujudkan penyelenggaraan program praktisi mengajar yang semakin berkualitas dan bermanfaat bagi peningkatan Indeks Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi (PT) serta dapat berkelanjutan guna menghasilkan generasi unggul. Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar Practitioners Lecturers Gathering atau pertemuan dosen praktisi secara online dan ofline, di Gedung WTC Unsultra, pada Minggu (2/6/2024).
Turut dihadiri, diantaranya Ketua Program Praktisi Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Gamaliel Waney, S.T., M.I.A; Rektor Unsultra; Wakil Rektor (WR); Ketua Program Studi (Prodi); dosen praktisi; dosen pengampuh; dan mahasiswa lingkup kampus merah maron itu.
Dalam sambutannya, Ketua Program Praktisi Mengajar Kemendikbudristek, Gamaliel Waney, S.T., M.I.A mengucapkan selamat kepada Unsultra yang telah berhasil lolos dalam program praktisi mengajar ke-1 sampai ke- 4 ini. Program Praktisi mengajar ini sudah memasuki angkatan ke-4, tentu kampus yang di pimpin Prof Andi itu telah melewati berbagai proses yang cukup panjang.
Katanya, program praktisi mengajar ini dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi mahasiswa Unsultra. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para dosen praktisi, dosen pengampu, mahasiswa dan segenap civitas akademika lingkup kampus yang telah meluangkan waktunya mengikuti kegiatan Practitioners Lecturers Gathering ke- 4 ini.
“Acara ini dapat memberikan berbagai informasi, semoga bapak/ibu bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Dan mengambil manfaat yang maksimal, mengingat narasumber yang dihadirkan sangat berkompeten untuk memberikan berbagai informasi- penting tentang program dosen praktisi mengajar,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika Unsultra khususnya Rektor Prof Andi Bahrun yang telah memberikan suport atau dukungannya sehingga program ini dapat berjalan dengan baik.
Saat ditemui awak media, Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun mengatakan, bahwa kegiatan ini mempertemukan para dosen praktisi, dosen pengampu, pejabat lingkup Unsultra serta para mahasiswa peserta dosen praktisi untuk semua Prodi yang ada di Unsultra khususnya angkatan ke- 4.
Dimana sambungnya, sejak angkatan 1 sampai 4 ini Unsultra telah mendapatkan amanat dari Kemendikbudristek sebagai salah satu kampus penyelenggara dosen praktisi mengajar. Hari ini (red) dirinya sangat bersyukur karena Practitioners Lecturers Gathering dihadiri oleh Ketua Program Praktisi Mengajar dan narasumbernya langsung dari Kemendikbudristek.
“Tentu kehadiran dari pihak Kemendikbudristek ini, akan menambah kualitas atau bobot dari pertemuan hari ini (red). Utamanya selain mendapatkan informasi- informasi terbaru terkait dosen praktisi mengajar, lebih dari itu kami mendengarkan kesan dan pesan dari dosen praktis, dosen pengampu, dan juga mahasiswa sebagai peserta. Rata- rata mereka menyampaikan bahwa dosen praktisi ini amat bermanfaat, memberikan motivasi, transfer ilmu pengetahuan, teknologi, pengalaman, spirit dan lainnya,” ujarnya.
Apalagi bebernya, perwakilan mahasiswa tadi menyampaikan bahwa agar dosen praktisi mengajar ini dapat dilanjutkan lagi. Dan pihak kampus terus berupaya mudah- mudahan Unsultra dapat terus diberikan kepercayaan sebagai kampus penyelenggara, apalagi kelas dari pada dosen praktisi mengajar ini terus meningkat dari angkatan ke-1 sampai ke- 4.
“Kami berdoa mudah- mudahan angkatan ke-5 program praktisi mengajar Unsultra masih diberikan kepercayaan, dan angkatan ke- 5 nanti bisa diberikan dobel kelasnya. Insya Allah kami makin optimis dengan adanya dosen praktisi mengajar karena berimplikasi kepada peningkatan Indeks Kinerja Utama (IKU) Unsultra,” ucapnya.
Sekali lagi, katanya, dosen praktisi mengajar ini memberikan respon yang positif dan memberikan motivasi dan spirit kepada civitas akademika Unsultra bahwa kampus merah maron itu on the track atau sesuai dengan jalur dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sekaligus mempersiapkan generasi emas khususnya melalui kampus Unsultra.
Sementara itu, Salah Satu Dosen Praktisi Mengajar Unsultra, Sovya Nur Kartika, S.Pd., M.Pd mengungkapkan, bahwa dirinya sudah 2 kali bergabung di Unsultra mengikuti program praktisi mengajar, yakni di praktisi mengajar angkatan ke- 3 dan ke- 4. Dengan program ini dirinya mengaku, banyak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan bermakna.
Karena setelah dirinya menjadi dosen praktisi, dirinya harus melakukan relevansi antara apa yang didapatkan di kampus atau bangku perkuliahan dengan yang telah dilakukan di lapangan sebagai seorang praktisi. Katanya itu sangat penting, karena mereka (mahasiswa) akan memasuki dunia kerja yang mungkin tidak akan sama antara teori dengan prakteknya. Oleh karena itu, kehadiran dosen praktisi ini sangat penting.
“Saya juga merasakan sangat dibutuhkan ketika masuk dalam ruang perkuliahan. Karena memang ada hal- hal yang mereka tidak bisa lakukan kalau hanya sekedar teori, kemudian saya menceritakan pengalaman saya karenanya saya adalah kepada sekolah. Saya menceritakan kepada mahasiswa bahwa, dalam melakukan tugas- tugas seorang kepala sekolah tidak sama manajemennya sebagai guru untuk mengatur anak- anak,” ujar Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rate- Rate Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) itu.
Selama mengikuti program praktisi mengajar angkatan ke-3 dan ke-4. Dirinya mengatakan, kompetensi yang dimiliki semakin meningkat. Sebutnya, karena memang sebelum masuk di ruang perkuliahan dirinya harus belajar terlebih dahulu. Bagaimana agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh para mahasiswa. Selain itu, dirinya juga mendapatkan atau menambah jejaring yang lebih luas lagi.
Misalnya, dengan program ini dirinya sudah mengenal Rektor Unsultra, dekan, Ketua Program Studi (Prodi), dosen praktisi lainnya, dosen pengampu, dan mahasiswa serta lainnya. Diketahui, Sovya Nur Kartika ini pada program dosen praktisi angkatan ke-3 membawakan 1 mata kuliah (Makul), yakni Pembelajaran Tematik Terpadu, sedangkan pada angkatan ke-4 ini membawakan 3 Makul, yakni Teknologi Informasi, Inovasi Pembelajaran, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) jenjang SD. (red)