Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Dr. Anidi, M.Si., M.S.I., M.H., memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Tim Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tengah melaksanakan program nasional bertajuk “Optimalisasi Pencegahan dan Intervensi Terhadap Perundungan (Bullying) Siswa di Indonesia: Pendekatan Holistik dalam Konteks Pendidikan.”
Dalam pernyataannya, Dr. Anidi menilai bahwa program ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan berkarakter. “Kami di FKIP Unsultra sangat mengapresiasi pendekatan ilmiah yang dilakukan oleh Tim RIIM BRIN. Upaya mereka sejalan dengan visi kami dalam membangun pendidikan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkeadaban dan berempati,” ujarnya.
Tim RIIM BRIN yang berperan aktif dalam penelitian ini diketuai oleh Dr. Abdul Manaf, S.Pd., M.Pd. sebagai Koordinator Periset (Research Coordinator), bersama anggota tim yang terdiri dari Dr. Abdul Kadir, Lc., Hijrawatil Aswat, S.Pd., M.Pd., serta Dr. Anidi, M.Si., M.S.I., M.H.
Program ini dilaksanakan di delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Sulawesi Tenggara masing-masing empat sekolah di Kota Kendari dan empat sekolah di Kota Baubau. Melalui metode riset partisipatif dan pendekatan holistik, tim berfokus pada peningkatan kesadaran guru, siswa, dan orang tua terhadap dampak sosial dan psikologis dari praktik perundungan, sekaligus memperkuat sistem intervensi berbasis sekolah.
Dr. Anidi menegaskan bahwa kehadiran FKIP Unsultra dalam tim ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi daerah dalam mendukung agenda nasional riset dan inovasi pendidikan. “Keterlibatan para dosen FKIP Unsultra dalam penelitian ini merupakan bukti nyata sinergi antara akademisi dan lembaga riset nasional dalam menghadirkan solusi berbasis bukti terhadap persoalan sosial pendidikan,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Abdul Manaf, selaku Koordinator Periset RIIM BRIN, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti pada tahap penelitian, tetapi juga diarahkan untuk menghasilkan model pencegahan bullying yang aplikatif dan berkelanjutan di satuan pendidikan.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil riset ini dapat diimplementasikan secara langsung oleh sekolah, guru, dan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan lahir inovasi kebijakan pendidikan yang mendukung terciptanya lingkungan belajar yang ramah anak, bebas dari kekerasan, dan berorientasi pada kesejahteraan psikologis peserta didik.
source : potretterkini.id