Fakultas Teknologi Ilmu Pertanian (Fateta) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan internasionalisasi kampus melalui penyelenggaraan International Conference Augmentation Artificial–Human Intelligence (ICAAHI) dan program Visiting Lecture yang melibatkan pakar dari Universitas Turki Irak. Kegiatan ini menandai langkah besar Unsultra dalam menjalin kolaborasi pendidikan global.
Konferensi internasional yang berlangsung di Fateta pada (21/11/2025) ini menghadirkan sejumlah pemateri dari luar negeri, di antaranya: Mohamad J. Obaid (Universitas Kufa, Irak) dengan materi Research Design in AI,
Dr. Alysa Armenia dengan topik AI in Research Methodology, Mutmainah dengan materi Quantum Intelligence.
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric, secara resmi membuka kegiatan yang berlangsung selama tiga hari. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi langkah Fateta yang dinilai mampu menjawab tuntutan global melalui perluasan jejaring akademik.
“Ini adalah langkah strategis dalam menjawab tantangan global di dunia pendidikan. Internasionalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan,” ujarnya.
Koordinator Divisi Kajian Ekonomi Hijau dan SDGs APTISI turut memberikan pandangan serupa. Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas negara menjadi pendorong utama percepatan transformasi pendidikan.
“Kuliah tamu, lokakarya internasional, hingga penelitian bersama ini akan melahirkan inovasi serta pengetahuan baru yang bermanfaat bagi kedua institusi dan dunia pendidikan Indonesia,” ujarnya.
Fateta: Siap Berpartisipasi di Level Global
Dekan Fateta Unsultra, Dr. Ir. La Panga, menyampaikan kebanggaan atas dukungan penuh universitas serta partisipasi aktif dosen dan mahasiswa dalam konferensi internasional tahunan ICAAHI. Fateta mendorong dosen dan mahasiswa untuk ambil bagian sebagai pemakalah, presenter, hingga kontributor jurnal bereputasi Scopus dan prosiding internasional.
Dengan terselenggaranya ICAAHI dan program Visiting Lecture berskala internasional ini, Fateta Unsultra menegaskan posisinya sebagai fakultas yang progresif dan siap bersaing di kancah global. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang berbagi pengetahuan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi riset jangka panjang antara Unsultra dan universitas luar negeri, khususnya Universitas Kufa, Irak.
Kegiatan ini juga menjadi wahana penguatan kompetensi civitas akademika dalam bidang riset, kolaborasi, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Program Visiting Lecture Fateta tahun ini mengangkat tema “The Role of AI in Field Agriculture Technology”.
Dr. Mohamad J. Obaid yang hadir sebagai narasumber internasional menekankan pentingnya kecerdasan buatan dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
Ia menjelaskan bahwa AI kini berperan besar dalam: pengembangan varietas unggul,
analisis kesuburan tanah, dinamika hara,hingga pemasaran hasil pertanian.
Dr. Obaid juga memaparkan studi kasus pengembangan perkebunan pisang di Tuban yang telah memanfaatkan model AI untuk meningkatkan produksi sekaligus pemasaran.
Penandatanganan PKS: Perkuat Riset Tiap Program Studi
Kegiatan ini turut dihadiri Dekan, ketua program studi, dosen, dan mahasiswa. Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara tiap program studi dengan Dr. Mohamad J. Obaid, dengan tema khusus sesuai bidang keilmuan: Agrobisnis: The Role of AI in Marketing Agricultural Products Teknologi Hasil Pertanian (THP): The Role of AI in Post-Harvest Handling and Management. Peternakan (Animal Husbandry): The Role of AI in Livestock Management and Production Business
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Fateta Unsultra untuk memperkuat posisinya sebagai fakultas yang adaptif terhadap teknologi masa depan dan aktif dalam jejaring ilmiah internasional.
Melalui berbagai sesi diskusi, kuliah tamu, hingga penandatanganan PKS, kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan gagasan baru yang dapat diimplementasikan untuk pengembangan teknologi pertanian di Indonesia. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa Unsultra terus bergerak maju, mengikuti perkembangan teknologi global, serta membuka ruang bagi mahasiswa dan dosen untuk berkiprah di panggung internasional.
Dengan semangat kolaborasi lintas negara, Fateta Unsultra optimis dapat melahirkan generasi akademisi dan peneliti yang unggul, inovatif, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan nasional.
source : potretterkini.id
Fateta Unsultra Mantapkan Langkah Internasionalisasi Kampus Lewat Konferensi dan Kuliah Tamu Global Bertema AI